Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

#catatanharian

Gambar
Tugas dikumpul nanti sore jam 6. Kebagian bikin diagram alur dan hasilnya masih stuck ngeliatin layar tapi ngga tahu kudu nulis apa. Modem belom ada paket. Oke pake hape aja. Sekalian nungguin email anak2 yg kyknya smpe skrg msh ada yg blm ngirim. Kudu gimana? Masih merenung. Gitu aja terus, ngerjain pas jam-jam kepepet. Tapi kebanyakan emang inspirasi dateng pas deadline. Akhirnya kelabakan dan ga maksimal. Belum lagi kalo udh jadi habit kayak sekarang ini :(

Pengalaman Baru, Ilmu Baru

Gambar
Sabtu, 28 Maret 2015 dilaksanakan Musyawarah Nasional Ikatan Alumni Universitas Brawijaya yang mana ternyata datang banyak alumni dari berbagai daerah. Sudah menyempatkan waktu dan sempat memberi perhatian pada acara ini sudah merupakan apresiasi bagi kami, terlebih yang datang kebanyakan bukan orang sembarangan. Mulai dari menunggu dari pukul 10.00 WIB di gedung IKA UB, kami berlima bertugas untuk menjaga absensi para peserta yang datang di tempat MUNAS yaitu di gedung Rektorat UB lantai 8. Sekitar pukul 12.00 sudah ada peserta yang datang. Keseluruhan peserta sidang diantaranya: pengurus pusat yang terdiri dari pengurus inti, dewan, dan bidang, kemudian para pimpinan cabang tiap daerah dan yang terakhir komisariat dari tiap fakultas. Hingga pembukaan musyawarah kami dibuat terkagum-kagum oleh orang-orang yang datang sekaligus tidak menyangka bahwa para senior2 kami merupakan orang-orang hebat dan berpengaruh di berbagai bidang. Sekitar pukul 14.00 WIB musyawarah dibuka dengan acara...

Re-write || just saw a heartbreaking moment :')

Heart breaking moment itu ngga cuma tau ternyata orang yang kita suka, suka sama orang lain, tapi pas ternyata orang-orang terdekat kita lagi seneng dan ketawa tanpa kita. Rasanya semua kebahagian yang selama ini kita bagi ke mereka ga ada artinya. Mereka orang yang kita perjuangkan gimana pun caranya ternyata ga bakal ngelakuin hal yang sama ke kita, rasanya memang menyakitkan. Bukan apa-apa ternyata kita tahu siapa yang mereka pilib pada keadaan keadaan tertentu mereka. Aku sayang mereka tapi untuk beberapa momen aku ngga ngerasa mereka juga menyayangiku sebanyak itu. Aku memahami mereka tapi terkadang aku merasa memang harus aku yang setiap saat mengalah. Aku sampai lupa cara menyenangkan hati ku sendiri demi aku, yang aku tahu ketika mereka bahagia aku akan juga bahagia bagaimanapun caranya entah apa yang harus aku korbankan hati ku pun akan aku beri jika sampai nanti mereka bisa menjaga rasa percaya ku yang sudah cukup dalam ini. Ketika hati ku berikan apa lagi yang lain akan aku ...