Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Saat untuk Tak Peduli

Ada waktu dimana kamu dituntut untuk menjadi peka terhadap keadaan. Memaksa diri untuk menyesuaikan dengan yang lain. Dari segi apapun, terkadang semua dikonotasikan menjadi sebuah paksaan. Paksaan demi paksaan selanjutkan semakin menghantui hati kita. Karena kita terlalu takut untuk peduli. Apakah arasa peduliku cukup berharga untuk mereka? Apakah aku hanya akan mendapat kesia-saiaan dari rasa peduli kita? Saat kamu berharap bahwa rasa pedulimu atau perhatianmu adalah sesuatu yang bisa kamu dapatkan kembali dari mereka, maka saat itulah kamu sedang memukuli kakimu sendiri, semakin hari semakin kuat harapanmu, semakin keras pula pukulanmu. Sampai suatu hari, tulang kakimu remuk tak bersisa, kamu tak mampu berjalan lagi, karena terbunuh oleh harapan dan ekspektasimu sendiri. Ketika seluruh perhatianmu pergi, orang yang kamu perhatikan sudah terbang tanpa jejak. Karena ikhlas ngga akan kamu dapatkan hanya karena kamu mengucapkannya. Untuk beberpa orang, keikhlasan hati dapat diamalkan ...