Benci ku

Aku ingin percaya bahwa cinta adalah proses
Ketika setelah sebelumnya aku selalu mencintai dalam kebutaan
Aku ingin percaya bahwa cinta membutuhkan logika
Ketika setelah sebelumnya hanya hatiku yang berjalan meninggalkan logikaku

Aku benci dengan hatiku yang perasa
Aku benci dengan hatiku yang sulit mencintai
Aku benci dengan hatiku yang sulit melepaskan
Aku benci dengan hatiku yang selalu berjalan tanpa arah

Aku benci dengan pikiranku yang lemah
Aku benci dengan pikiranku yang tak mampu melawan
Aku benci dengan pikiranku yang terlalu lama berpikir
Aku benci dengan pikiranku yang mudah terjerembab

Aku sadari bahwa hati adalah magis, gaib, sesuatu tak terlihat yang membuatku turun merasakan sakit tak terlihat, membawaku naik merasakan bahagia tiada tara yang fana dan tak terlihat. Aku mulai membenci hatiku yang bersikap seenaknya atas pikiranku. Mengalahkan pikiranku yang selalu berkata tidak, tapi hati ini selalu berontak keluar dan mengambil alih seluruh aksiku. Membuatku terlihat bodoh tapi hatiku terus berkata agar aku tak menyesalinya. Tak akan aku sesali tetapi aku lelah.

Ketika pikirku berkata untuk menghentikan seluruh puisi indah yang tercipta dari mulut hatiku, semakin lantang saja hati ini menyanyikan syair-syair mendayu penuh arti mendalam, namun pikirku hanya memandanginya lalu berkata,"semua itu sia-sia, bodoh!". Kukira sudah cukup, sudah waktunya aku berhenti menuliskan dan melukiskan sajak-sajak anggun untuk matahari yang selalu kurindukan. Karena cahayanya sungguh menyilaukan, membuatku terbutakan oleh hangat pancarannya, meski ku tahu menatapnya saja aku tak sanggup, menggapainya pun hanya akan menjadi angan yang indah.

Aku mulai benci ketika aku percaya pada mata hatiku untuk menunjukkan kemana aku harus pergi. Ketika aku menurutinya, tak satupun kisah indah hinggap dalam siangku, tak satupun kisah ceria mengajakku bermain di malam hariku. Pernah ku berkata tak akan ku percaya lagi pada hati, tapi kuulangi lagi kebodohan ku yang lalu. Aku lelah. Bicaralah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne SMA Trimurti Surabaya

my yogurt philosophy

Oplosan Dry Food Kucing - Review Pakan Kucing