Sedikit Opini tentang Kurikulum 2013

Ingin menulis sedikit opini tentang kurikulum pendidikan di Indonesia yang baru. Kurikulum 2013 yang menggantikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) ini lebih mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Setiap perubahan yang terjadi pasti menimbulkan pro dan kontra dari pihak subyek maupun obyek. Secara umum bentuk dan konsep dari Kurikulum 2013 dapat dilihat di sini.

Untuk memulai perubahan ini telah banyak dilakukan berbagai upaya dari pihak dinas pendidikan diantaranya memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menyosialisasikan bagaimana proses prinsip dan proses implementasi kurikulum yang baru tersebut.



Ibu dan Ayah saya sendiri berprofesi sebagai guru yang beberapa waktu lalu telah mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Ayah saya yang notabenenya sebagai guru mata pelajaran Elektronika SMP, pada Kurikulum 2013 ini dikategorikan seagai mata pelajaran Prakarya yang mencakup muatan lokal di dalamnya. Cukup membingunkan pada awalnya, karena beberapa muatan lokal yang dulunya berdiri sendiri, sekarang harus dapat dipadukan dengan muatan lokal yang lain.Sedangkan Ibu saya mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dengan fokus bidang sejarah. Pada kurikulum 2013 ini yang saya ketahui adalah mata pelajaran IPS dituntut untuk memadukan berbagai unsur di dalamnya yaitu Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi. Ibu saya pertama-tama mengikuti pelatihan tingkat provinsi dimana setiap kota untuk masing-masing mata pelajaran mengirimkan kurang lebih 4-6 perwakilan untuk kemudian dijadikan instruktur pada pelatihan tingkat kota. Setelah kegiatan pelatihan tingkat kota dilaksanakan, selang beberapa waktu Ibu saya kembali mengikuti pelatihan tingkat provinsi yang mana pada pelatihan ini hanya berdiskusi membahas kendala-kendala yang akan dihadapi nantinya. Berbeda dengan sebelumnya yang lebih membahas detil konsep maupun peran guru serta proses penilaian yang bisa dibilang baru. Program selanjutnya kembali dilakukan pengawasan pada tiap-tiap sekolah apakah proses pelaksanaan kurikulum 2013 sudah berjalan lancar atau tidak.


Kembali pada pro dan kontra berikut beberapa reaksi masyarakat terhadap Kurikulum 2013 ini :


Sedikit yang ingin saya sampaikan tapi sebelumnya saya ingin bertanya, pernahkah kita para pelajar berkata seperti ini." Sudah tidak usah belajar itu, kan tidak keluar di ujian.". Intinya pelajar di Indonesia sudah terbiasa hanya mempelajari apa yang diberikan oleh guru tanpa ada rasa ingin tahu akan suatu bidang ilmu. Budaya yang tidak cukup baik ini dirasa harus dirubah. Melalui kurikulum pendidikan yang baru diharapkan siswa-siswi memliki sikap sadar belajar dan rasa ingin tahu yang besar, kemudian dengan dihilangkannya ranking bertujuan untuk mengurangi persaingan dalam suatu kelompok belajar karena pada dasarnya semua siswa berpotensi untuk dapat meraih prestasi. Selain itu aspek pendidikan berkarakter juga sangat bagus mengingat sikap dan perilaku siswa-siswi di Indonesia kini mulai menunjukkan perilaku yang tidak semestinya atau kurang baik. Penilaian terhadap karakter anak dilakukan agar anak-anak dapat berlaku sebagaimana siswa dan siswi yang beradab, sopan dan belajar bertanggungjawab maupun bekerja dalam kelompok. Selain itu tenaga pendidik juga dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dan membuat rancangan-rancangan mengajar yang sesuai dengan prinsip kurikulum 2013 sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas siswa-siswa namun para pengajar yang bertanggung jawab atas peserta didiknya juga dapat meningkatkan softskill serta kualitas diri guna meraih standar pendidikan yang berkualitas di Indonesia.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne SMA Trimurti Surabaya

my yogurt philosophy

Oplosan Dry Food Kucing - Review Pakan Kucing