Semakin tak mengerti

Aku sudah tidak tahu lagi arti mengerti dan dimengerti. Wajah murung menjadi tanda adanya sebuah ketidakmengertian, dia, aku mungkin mereka ingin dimengerti. Mengapa intensitas ini mengacaukan segalanya. Jika mampu aku mengerti semuanya aku hanya ingin menghilang karena aku tak ingin menyakiti siapa-siapa. Mungkin butuh waktu untuk melupakan kenangan kita yang saling membuat kita ingin dimengerti dan menyakiti hati kita masing-masing karena kedengkian penuh kasih dan pengorbanan ini.

Akan selalu ada masa dimana kita lelah untuk saling berpegangan tangan. Akan selalu ada masa dimana kita ingin meraih cita kita masing-masing terlebih dahulu, melepas pegangan penuh dengan duri yang membuat hati kita berdarah. Maaf kan aku.

Saling tak ingin bersalah, saling menyalahkan hanya sebuah kebiasaan manusiawi. Dia yang bersalah akan selalu terlihat buram. Tak akan sama lagi. Meski perasaan kita adalah sebuah rasa yang terbangun karena suasana yang kita hadapi selalu sama.

Salah kah kita dalam memulai? Atau salah kah kita jika terus bertahan? Tak bisakah kita melupakan ketidakmengertian itu? Tak mampukah kita membuang jauh rasa terganggu dalam hati kita? Tak bisakah hati kita berhenti menerka pantaskah tangan kita saling berpegangan? Tak bisakah kita tersenyum bersama tanpa rasa tidak dimengerti itu muncul kembali?

19 mar 15'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne SMA Trimurti Surabaya

my yogurt philosophy

Oplosan Dry Food Kucing - Review Pakan Kucing