Pengen nulis harian
Pengennya bisa nulis tiap hari, entah tiap pagi atau malam. Pokoknya harus ada yang diceritain di blog. Apa pun itu...
Pagi ini lagi di pinggir semak-semak kyak orang ilang. Ini di jalan yang biasa ak lewatin buat jogging. Aku gak tahu harus mulai dari mana aku nulis lagi. Terlalu lama berhenti dan akhirnya terlalu banyak yang harus di tuliskan. Dari A sampai Tiple Z. Rasanya banyak banget. Tapi aku bakal coba buat bahas satu persatu per postingan. Karena bakal banyak banget kesan yang bakal aku tulis di sini.
Balik lagi di lokasi aku sekarang, ini di daerah jalan monstera. Di pertigaan gitu. Dulu biasanya aku jalan atau jogging di daerah deket kosan sini. Ya biar ga gampang stress. Kenyataannya musibah ga bakal lari ke mana pun kita pergi. Kalau itu bakal kejadian pasti bakal kejadian. Seperti apa yang aku alami selama ini. Mungkin kalian gak bakal percaya apa yang aku rasain. Tapi begitulah keadaanya. Nanti bakal aku bahas di postingan selanjutnya cerita lengkapnya.
Inti tulisan aku pagi ini adalah Allah menyayangi hambanya yang diberi ujian dalam hidup. Kalo kita gak ditampar sama kenyataan, kita gak bakal sakit dan mencari obatnya. Kita cuma bakal diem di situ, tetep berbuat dosa dan kesia-siaan. Coba kalian pikir sekarang, pasti kita cuma bakal menghindari pikiran2 negatif dan rasa berdosa kita, padahal seharusnya kita harus kembali kepada Allah, memohon ampun atas semua yang sudah kita lakukan.
Aku berpikir aku gak mau berbuat kesalahan, aku gak mau nyakitin orang lain, tapi apa yang aku lakuin selama ini adalah aku mendzalimi diriku sendiri. Aku cuma semakin merobek jiwaku yang memang sudah rapuh. Mungkin aku harus berhenti memikirkan dunia yang tidak sedikitpun peduli padaku, mungkin aku harus belajar egois untuk kebaikanku sendiri. Mungkin aku harus menanamkan prinsip baru bahwa menyelamatkan diri sendiri itu penting. Mereka tidak akan menanggung segala sakitku, jika aku terus menjaga perasaan dunia ini, maka sama saja hatiku tak terurus dan semakin aku terinjak bersama pikiran2 negatifku yang palsu.
Setiap hari, cuma penyesalan yang aku tangisi disetiap sholatku. Berterimakasih pada Allah atas semua hidayahnya, namun menangisi segala kebodohanku yang telah lalai sebagai hambanya. Mohon ampun atas dosaku, dosa kedua orang tuaku, saudaraku dan dosa orang2 yang aku cintai. Berikan mereka hidayah untuk selalu berada di jalanMu ya Allah.
Sampai pagi ini, aku cuma ingin menangisi kebodohanku di masa lalu, aku menangisi tangisanku untuk dunia ku yang fana ini, aku menangisi orang-orang yang bahkan tak mau menjaga hatiku, aku menangisi orang yang salah, karena aku menangisi orang lain. Sekarang yang aku tangisi adalah aku dan ketakutanku yang kosong. Biarkan aku menangis sampai aku muak menjadi diriku yang lemah, biarkan aku menangis sampai tak lagi kuingat sikapku yang rapuh itu. Aku ingin menangis sampai air mataku habis, sampai ketakutanku habis.
Malang, 28122016 6.46 am
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar jika apa yang kamu lihat dan baca menimbulkan beberapa kritik dan saran :D