Catatan untuk Sahabatku di Sana

Ada yang ingin aku sampaikan untuk sahabatku yang ada di sana. Keliahatannya perasaan hatimu masih kacau setelah dia pergi. Memang begitu, kenapa harapan itu ada kalau nantinya bakal cuma diabaikan. Mungkin dulu kamu sangat berharap dia akan bersama kamu sampai ... sampai waktu yang tidak kamu bayangkan akan terjadi tentunya kamu tidak ingin ada akhir. Ironis jika melihat apalagi merasakannya. Mungkin aku di sini gak bisa ngebantu banyak. Aku cuma gak sanggup melihat kamu dan semua rasa sakitmu di media sosial. Rasanya aku juga merasakan apa yg km rasakan. Tapi aku di sini dan cuma bisa mendengar kabar.

Dan sampai sekarang pun aku masih penasaran hal apa yang tepat untuk dilakukan. Masih penasaran sejauh mana kamu dan perasaanmu terjatuh untuk dia yang mengabaikan ketulusan. Mungkin ada beberapa alasan taktersampaikan lain yang ada tapi yasudahlah, akhir itu memang harus terjadi untuk yang terbaik ketika sudah dicoba untuk diperbaiki dan hasilnya nihil.

Maunya move on? Move on itu apa? Nyoba menghilangkan perasaan yang udah gak bisa diukur itu? Ato nyari orang baru? Semuanya sulit. Kalo emang perasaannya susah dihilangkan biarkan. Move on itu cuma perkara merubah fokus, prioritas km buat dia yang dulunya diatas diganti sama hal-hal yang lebih penting lainnya. Menarik makna dan tujuan sesungguhnya dari suatu masalah emang gak gampang. Butuh jutaan kali merenung dan memahami lagi.

Mungkin km yang kamu butuhkan sekarang adalah belajar. Belajar mengerti atau mungkin mengalah.

Pas kita di persimpangan jalan dan mengira jalan kita lurus ke depan, kehidupan tanpa sengaja akan menuntun kita kembali dan berbelok dengan bantuan masalah-masalah yang mampir di kehidupan kita. Sama kayak tepung, kenapa harus dijadikan mie baru lah kita memakannya? Kenapa harus dijadikan roti dulu baru kita bisa memakannya? Apa yang dilihat di sini? Butuh proses yang gak gampang buat menikmati suatu keindahan. Tepung yang gaada rasanya diolah dulu supaya bisa jadi spagetti, pizza, kue tart, donat dan yang lain supaya kita bisa nikmatin dengan enak. Hidup kita juga kayak gitu, pilihan-pilihan yang kita ambil dan tindakan-tindakan yang kita lakukan adalah bahan pelengkap dan bumbu yang menentukan mau jadi masakan apa tepung kehidupan kita masing-masing ini.

Balik ke topik awal. Gak mungkin dia gak tahu gimana sayangnya km sama dia, seberapa berharapnya km sama dia selama ini, tapi apa yang kejadian sekarang? Km cuma butuh hati yang lebih kuat untuk menjadi orang yang lebih baik, denga9n ini Allah sangat sayang sama km dengan ini km akan belajar hal baru, mungkin keluarga km lebih membutuhkan km dibandingkan km membutuhkan dia. Bikin kualitas diri jadi lebih tinggi lagi dan lagi bukan semata-mata ingin dia kembali tapi karena ingin terus mengimprove diri mdnjadi pribadi yang jauh lebih baik, kita gak akan tahu, mungkin km akan dipertemukan dengan orang yang lebih baik, atau kalau memang dia yang terbaik, santai saja, pasti dia akan kembali dan keadaan jauh lebih baik. Intinya memperbaiki tujuan kita pas melakukan suatu hal itu penting.

Mungkin kalau aku bisa ada di sana aku ingin duduk dan mendengarkan seluruh kesah yang km rasakan, ingin ikut merasakan dan sedikit meringankan, tapi aku cuma bisa membantu sedikit, semoga bisa membantu km untuk menatap lebih luas akan kehidupan. Supaya kita bisa ketemu di puncak bersama, sukses bersama, dewasa bersama, jadi orang yang berkualitas bersama dan sama-sama menikmati donat, spagetti, roti atau entahlah mau jadi apa tepung kita nantinya.

I miss u! I love u :* ^^,)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne SMA Trimurti Surabaya

my yogurt philosophy

Oplosan Dry Food Kucing - Review Pakan Kucing