Andai aku jadi kaya

Rasanya aku ingin marah pada uang. Karena uang telah menjadi berbagai alasan manusia berbuat. Ada yang berbuat baik ada pula yang menyalahgunakannya. Sekarang aku hanya berangan, "Andai aku jadi kaya" ingin aku ringankan  kepenatan orang-orang di sekitarku. Ingin aku redakan kegelisahan mereka akan uang. Sungguh tak enak melihat diri saja masih serba pas-pasan. Manusia penuh dengan wacana. Kupikirkan lagi sejenak perkataanku. Manusia, tak pernah sama. Jika aku jadi kaya sungguhan mungkin aku akan lupa apa yang kukatakan hari ini. Sejatinya uang akan menyeret manusia pada sifat yang kikir. Mungkin aku akan menjadi manusia yang pelit karena tak rela memberikan jerih payah dan keringat ku pada orang lain dengan cuma-cuma. Aku jadi merasa bersalah jika terus saja meminta pada kedua orang tua tanpa kupikirkan jerih payah mereka terkadang. Maafkan aku yah, bu. Tapi saat ini sungguh tidak mengenakkan lagi. Sungguh kala susah, manusia harus menganggap,"Ini ujian dari Allah", iya ujian jika menganggapnya ujian. Aku jadi merasa bersalah kembali karena kuremehkan beban orang lain dan berkata begitu tanpa merasakan apa yang mereka rasakan akibat uang. Segalanya kembali tersudut pada uang.

Aku tak mau lagi membahas masalah usaha dan pencapaian akan uang itu. Aku sendiri saja tak paham bagaimana seharusnya manusia dengan benar dan barokah mencari uang demi hidup. Belum pantas aku berkata tentang sesuatu yang masih maya bagi aku dan hidupku. Selama tanganku saja masih meminta. Aku tak tahu lagi apa yang akan uang lakukan. Sebenarnya uang tak salah. Lagi-lagi, salahkan saja manusia yang selalu terbutakan oleh kebisaan uang itu. Salahkan lagi manusia dengan sejuta ego dan nafsunya yang mulai tenggelam bersama kekayaan mereka. Semuanya salah hanya saja kita tak tahu letak kesalahan itu. Yang sulit mempersalahkan yang mampu yang hanya terlihat menghabiskannya dengan sia-sia. Mubadzir. Yang mampu mempersalahkan yang tak mampu, menganggap kurang adanya upaya untuk membentuk taraf hidup yang lebih baik. Keduanya, semuanya tak ada yang saling mengerti dan tetap pada lakon mereka masing-masing. Tak mau tahu. Sudahlah.

"Andai aku jadi kaya." hanya akan menjadi wacana indah penuh dengan  harapan yang kubentuk sendiri, entah kapan akan terwujud. Yaa Allah, selalu ingatkan  aku akan harapan-harapan baikku nanti jika andai ku ini kelak Engkau wujudkan nyata. Amin Yaa Robb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hymne SMA Trimurti Surabaya

my yogurt philosophy

Oplosan Dry Food Kucing - Review Pakan Kucing