Mungkin kamu (masih) mencintai dia
RAN-Dekat di Hati~
Seperti
siang yang sejuk siang ini, hanya satu orang yang aku inginkan berada juga
bersama ku sekarang. Mungkin akan lebih indah jika suatu hari nanti aku bisa
berbagi kebahagian ini bersama dia. Tahu apa yang dia akan rasakan nanti saat
bersama ku di sini merasakan deru suara burung dan desiran daun yang begitu
tentram di kota batu ini.
Pasar
songgoriti, rasanya terakhir kali aku kesini waktu aku masih duduk di kelas 5
SD. Acara camping pramuka yang nyatanya menginap di villa. Tidak ada agenda
bikin tenda, hankya acara api unggun di malam harinya. Yang masih ku ingat hari
itu adalah aku meninggalkan jaket yang aku pinjam dari mbak tika. Jaket itu
tertinggal di villa rupanya dan baru aku ingat setelah tiba di sekolah. Rasanya
jauh sekali tempat ini.
Tempat cukup meredakan sedikit kelelahan dan kegelisahan. Merasakan sedikit senyuman dengan hanya melihat kedua kakak beradik laki-laki itu dengan lucunya bermain air. Si adik takut masuk ke dalam kolam, tapi si kakak tampak perlahan berhasil membujuknya masuk untuk bermain air hangat.
Sedikit kebahagian yang tak terasa juga menyentuh hati ku untuk merasa senang juga dan kembali hanya satu wajah yang ku ingini menemani ku melihat nya. Khayalan ku semakin tak terbendung, karena seolah aku melihat dia datang dari ujung jalan itu, melangkah tepat di depanku lalu mendekat, lalu kukedipkan mata ku, dalam sekejap tubuh tegapnya hilang bersama angin yang kencang namun rindangnya pepohonan di sini masih dapat mengingatkan ku pada sorot mata nya yang tenang, aku ingin melihat matanya sekali lagi, serasa seluruh teriknya matahari tertutupi oleh tatapannya yang menenangkan, seperti berkata "semuanya baik-baik saja, tenanglah", lalu aku kembali ingin memeluknya karena bagi ku lengannya adalah tempat ku ingini untuk kembali.
Tempat cukup meredakan sedikit kelelahan dan kegelisahan. Merasakan sedikit senyuman dengan hanya melihat kedua kakak beradik laki-laki itu dengan lucunya bermain air. Si adik takut masuk ke dalam kolam, tapi si kakak tampak perlahan berhasil membujuknya masuk untuk bermain air hangat.
Sedikit kebahagian yang tak terasa juga menyentuh hati ku untuk merasa senang juga dan kembali hanya satu wajah yang ku ingini menemani ku melihat nya. Khayalan ku semakin tak terbendung, karena seolah aku melihat dia datang dari ujung jalan itu, melangkah tepat di depanku lalu mendekat, lalu kukedipkan mata ku, dalam sekejap tubuh tegapnya hilang bersama angin yang kencang namun rindangnya pepohonan di sini masih dapat mengingatkan ku pada sorot mata nya yang tenang, aku ingin melihat matanya sekali lagi, serasa seluruh teriknya matahari tertutupi oleh tatapannya yang menenangkan, seperti berkata "semuanya baik-baik saja, tenanglah", lalu aku kembali ingin memeluknya karena bagi ku lengannya adalah tempat ku ingini untuk kembali.
Apalagi jika kau lihat
tatapannya ketika dia khawatir, matanya kala itu menjadi mata yang paling indah
yang pernah aku lihat. Entah palsu atau tidaknya kekhawatiran di matanya itu,
tapi aku sudah terjatuh untuknya saat itu dan yang semakin ku sesalkan ketika
sekarang aku sangat merindukan mata nya itu.
Batu, 18 Oct 15'
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar jika apa yang kamu lihat dan baca menimbulkan beberapa kritik dan saran :D